Senin, 26 Desember 2016

Benih-benih Kebekuan


Kau tanamkan benih-benih kebencian dalam hatikuu
Aku tak bisa berkutik apa-apa
Rasa loyal membuat aku  tak bisa mengelak dari lidah yang tak kuasa menggerogoti hati nuranikuu
Kau mengajarkan hal ini pada aku..
Hingga aku mewarisi ilmu dan semua mantramu..
Hidup sebagai amfibi
Membuatku selalu berganti suasana hati Membuatku menjadi manusia mimikri
Yang selalu berganti warna emosi
Kadang aku hitam, kadang aq putih
Bahkan aku bisa berubah warna apapun sesuai  warna awan,pelangi,angin, dedaunan dan ranting dimana aku bersandar

Memang benar apa kata ramalan paranormal berdasi dan berdedikasi itu..
Dia mengatakan bahwa aku belum mendapatkan hal itu sehingga aku harus loncat estafet mengisi hati yang isinya sangat ku sesali
Saat hujan, terpaksa aku harus kembali..
Kembali bersandar di sampingmu…
Aku sangat merindukan masa-masa ini..
Tapi mantra itu terus kau lontarkan padaku hingga hatiku beku..
Dan secercah kekuatan masih ku miliki untuk bermain lagi dengan angin,awan,dan kawan-kawanku yang lain…
Dan aku kembali bermain dengan mereka untuk menghancurkan kebekuanku..
Aku merintih lirih dengan ketidakberdayaanku.. tak satupun paham… tapi paranormal berdasi dan berdedikasi itu tahu.. namun perlahan ia menghilang entah mengapa…

Aku masih beku dan kaku…aku tidak butuh api untuk memecah kebekuanku karena api membuaku lebih kesakitan…
Adakah angin yang akan membawaku terbang?
Terbang hingga pecahlah kebekuanku ini di langit bebas…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar