Minggu, 25 Desember 2016

Tontonan Harusnya Menuntun



Semakin hari nampaknya dunia hiburan dirasa makin memprihatinkan. Berbagai macam tontonan berkembang cukup signifikan hingga tak lagi dapat di filter dengan baik di negara kita. Hal ini bisa dilihat pada tayangan-tayangan yang ada di sekitar kita seperti televisi, radio, video youtube dan juga persebaran kaset DVD di masyarakat. Bukan hanya tayangannya saja yang tidak mendidik namun juga cenderung mengarah pada hal-hal negatif. Banyaknya tayangan media yang sebenarnya diperuntukkan bagi orang dewasa namun pada kenyataannya juga dinikmati oleh anak-anak patut disayangkan. Jika terus dibiarkan tidak mustahil anak-anak akan dewasa sebelum waktunya. Hal ini juga bisa dilihat dari statistik pengguna internet di Indonesia. Ternyata Indonesia merupakan pengguna Internet terbanyak ke empat di Asia setelah China,India dan Jepang.

     Maka hal ini perlu diwaspadai, terutama pentingnya mendampingi anak-anak ketika mengakses internet mengingat di internet terdapat banyak informasi maupun hiburan yang tidak hanya positif namun juga negatif. Bukan hanya internet, namun juga media lain seperti tayangan di televisi serta media lainnya. Bimbingan dan arahan orangtua dirasa sangat perlu demi kebaikan anak-anaknya kelak.

Pernah pada suatu hari penulis berkunjung pada sebuah toko penjualan DVD. Ternyata di pasaran, DVD musik yang cukup laris diantaranya adalah yang bergenre dangdut koplo. Beredarnya video klip lagu-lagu dangdut koplo dengan pakaian penyanyi yang serba mini di DVD,televisi maupun diinternet tentu saja membuat orang tua was-was. Bukan hanya penampilannya saja yang tidak pantas ditonton oleh anak-anak namun juga lirik lagu yang dibawakannya. Setelah sukses dengan lagu “Berondong Tua”, kini masyarakat kita kembali terhipnotis oleh lagu “Buka Sitik Jos”  yang dibumbui oleh Goyang Caesar dan lagu “Satu Jam Saja” yang diwarnai dengan goyang itiknya Zaskia. 

          Perlu diketahui bahwa lagu-lagu yang sedang hits saat ini biasanya mudah ditiru oleh anak-anak. Celakanya lagi, anak kecil adalah sosok peniru paling ulung dibandingkan dengan orag dewasa. Di lembaga pendidikan anak usia dini maupun Sekolah Dasar, tidak sedikit anak kecil yang hafal menyanyikan lagu-lagu dangdut koplo tersebut dari A sampai Z lengkap dengan gerakannya. Jika sudah begini, peran orang tua pun patut dipertanyakan karena sekolah tidak mengajarkan hal-hal seperti ini.  Kata-kata terlarang seperti peluk, cium, bercumbu dan seksi yang terdapat dalam lagu-lagu yang disebutkan diatas terlontar begitu saja dari mulut seorang anak tanpa mereka tahu apa maksudnya. Parahnya lagi rasa ingin tahu anak yang sangat besar dikhawatirkan akan membuat anak mencari tahu sendiri kata-kata tersebut ditempat lain. Tak terbayangkan saat seorang anak SD membuka Google Images dan mengetikkan kata kunci “seksi” dan melihat dengan jelas apa yang tampil di layar. Jika hal ini sampai terjadi akan mengakibatkan dampak psikologis yang tidak baik bagi perkembangan anak selanjutnya. 

          Betapa mirisnya dampak yang ditimbulkan dari maraknya music dangdut koplo ini. Mungkin ini hanya dianggap sebatas sebagai hiburan namun membawa petaka tersendiri bagi masyarakat kita. Karena masalah ini dirasa cukup urgen, maka peran orangtua sangat diperlukan dalam memantai tumbuhkembang anak-anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar