Minggu, 25 Desember 2016

Kepo yang Positif




         Kepo alias knowing everything adalah kebiasaan seseorang yang pengen tau aja tentang apa-apa yang ada di sekelilingnya. Saya adalah termasuk orang yang punya kebiasaan ini. Entah ini bagaimana bisa jadi kebiasaan saya. Sejak kecil sampai dewasa tidak bisa hilang. Saya termasuk anak yang ber-IQ rendah akan tetapi rasa ingin tahu saya tentang hal-hal di sekeliling saya cukup tinggi. Setiap ada apa-apa yang menurut saya aneh, janggal, belum pahami saya selalu bertanya, bertanya, dan bertanya. 

         Saya masih ingat betul bagaimana ayah, ibu, kakek, dan nenek saya ketika mengasuh saya saat kecil. Saya sering bertanya banyak hal pada mereka. Entah di rumah, di jalan, di pasar, dimana-mana deh. hehe. Dan bersyukurnya mereka menanggapi segala pertanyaan saya dengan sabar. Nggak bisa dibayangin kan gimana nyebelinnya saya pada saat itu.


Pernah suatu ketika saya kepo urusan orang lain dan melibatkan diri saya untuk ikut campur ke dalam urusan tersebut. Dan akhirnya hubungan saya dengan orang yang saya kepoin diantaranya adalah sahabat saya sendiri menjadi renggang. 
***


        Tidak hanya sekali hal itu terjadi melainkan beberapa kali sudah terjadi. Sehingga banyak yang tidak suka dengan saya dan mulai menjauhi saya. Saya sangat sedih dan terpukul sekali ketika hal ini terjadi. Menyesal, sangat menyesal. Dari pengalaman inilah akhirnya saya sadar jika kepo saya berlebihan. Kadar kepo ini harus ditekan dan diarahkan. Sejak saat itu saya tidak lagi kepo tentang urusan pribadi seseorang yang nggak mau dikepoin. Saya mengarahkan kepo saya pada hal-hal yang positif seperti kepo tentang ilmu pengetahuan.

Kepo akan menjadi positif jika diarahkan dalam hal-hal baik. 

Buat kamu yang suka kepo, yuk kepo dalam hal kebaikan. ^_^

2 komentar:

  1. Piye ya... :p

    Koyoke memang cocok masuk jurusan Peksos sama PLS. Ngurusin orang soalnya, biar tersalut tenaganya... hehe.

    BalasHapus