Kepo alias knowing everything
adalah kebiasaan seseorang yang pengen tau aja tentang apa-apa yang ada di
sekelilingnya. Saya adalah termasuk orang yang punya kebiasaan ini. Entah ini
bagaimana bisa jadi kebiasaan saya. Sejak kecil sampai dewasa tidak bisa
hilang. Saya termasuk anak yang ber-IQ rendah akan tetapi rasa ingin tahu saya
tentang hal-hal di sekeliling saya cukup tinggi. Setiap ada apa-apa yang menurut saya aneh, janggal, belum pahami saya selalu bertanya, bertanya, dan bertanya.
Saya masih ingat betul bagaimana ayah, ibu, kakek, dan nenek saya ketika mengasuh saya saat kecil. Saya sering bertanya banyak hal pada mereka. Entah di rumah, di jalan, di pasar, dimana-mana deh. hehe. Dan bersyukurnya mereka menanggapi segala pertanyaan saya dengan sabar. Nggak bisa dibayangin kan gimana nyebelinnya saya pada saat itu.
Pernah suatu ketika saya kepo urusan orang lain dan melibatkan diri saya untuk ikut campur ke dalam urusan tersebut. Dan akhirnya hubungan saya dengan orang yang saya kepoin diantaranya adalah sahabat saya sendiri menjadi renggang.
***
Tidak hanya sekali hal itu
terjadi melainkan beberapa kali sudah terjadi. Sehingga banyak yang tidak suka
dengan saya dan mulai menjauhi saya. Saya sangat sedih dan terpukul sekali ketika hal ini terjadi. Menyesal, sangat menyesal. Dari pengalaman inilah akhirnya saya sadar
jika kepo saya berlebihan. Kadar kepo ini harus ditekan dan diarahkan. Sejak
saat itu saya tidak lagi kepo tentang urusan pribadi seseorang yang nggak mau
dikepoin. Saya mengarahkan kepo saya pada hal-hal yang positif seperti kepo
tentang ilmu pengetahuan.
Buat kamu yang suka kepo, yuk kepo dalam hal kebaikan. ^_^
Kepo akan menjadi positif jika diarahkan dalam hal-hal baik.
Buat kamu yang suka kepo, yuk kepo dalam hal kebaikan. ^_^
Piye ya... :p
BalasHapusKoyoke memang cocok masuk jurusan Peksos sama PLS. Ngurusin orang soalnya, biar tersalut tenaganya... hehe.
*tersalur* typo :p
BalasHapus